MUARA BELITI – | Syaikh Mahmoud Muhammad Ismail merupakan pendakwah dari Palestine datang ke Indonesia hingga tiba di Kabupaten Musi Rawas untuk menggalang dukungan dan bantuan bagi penderitaan warga muslim di tempatnya.
Beliau menceritakan penderitaan umat Islam, seperti di Masjidil Aqsa sejak Ramadhan, mic dan speakernya tidak berfungsi karena dilarang tentara zionis dan kabel2 sound system dipotong dengan tujuan syiar Islam terhambat. Selain itu agar suara Imam ketika sholat tidak terdengar oleh seluruh jamaah sholat.
“Yang lebih berbahaya lagi, ada anak2 yang menemukan bungkusan2 plastik di bawah sajadah yang ternyata bahan peledak, masih untung diketahui saudara muslim dewasa yang mengerti,” ungkapnya saat menyampaikan tausiyah berbahasa Arab yang diterjemahkan jamaah sebelum Sholat Zhuhur di Masjid Agung Darussalam, Muara Beliti. Senin (03/05/2021)
Syaikh Muhammad juga menyampaikan pada 28 Ramadhan nanti, Zionis mengklaim Masjidil Aqsa adalah milik mereka (Yahudi) dengan alasan karena dibawahnya ada bekas istana Nabi Sulaiman AS.
Di Palestine ada Kota Gaza berpenduduk 2 juta lebih dengan luas wilayah 360 km2, yang hafal Al Qur’an lebih kurang berjumlah 800ribuan. Namun kini penduduk kota tersebut menderita kurang air karena 97% air disana sudah terkontaminasi zat kimia. Akibatnya harga minuman (istilah aqua cangkir) disana berharga hingga Rp 12ribu/satuannya (kurs setelah dirupiahkan) yang sangat mahal dibanding di Indonesia, Rp 500/satuan.
“Sama2 kito berdoa dan berharap kepada Allah SWT semoga saudara2 muslim di Palestine di beri kesabaran, ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi ini semua. Aamiin,” tuturnya.
Beliau, Syaikh Muhammad mengirim salam kepada Umat Islam Indonesia, mohon bantuan muslim di Palestine. Beliau juga menyampaikan, menurut beberapa ulama Palestine, insya Allah, Lailatul Qadar tahun ini jatuh pada 29 Ramadhan 1442 H.
Wallahu a’lam bishawab.