Lubuklinggau,silampari.com | sejumlah Aliansi Masyarakat, RT. 8 Kelurahan Lubuk Tanjung Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, mengajukan gugatan ke BPPSK, terhadap PT Alam Perumahan Redsidence 87. Atas dugaan pelanggaran yang dilakukan Perusahaan tersebut.
Sebagai tuntutan aliansi masyarakat yaitu sekaligus Selaku konsumen Prumahan Residense 87 PT.Alam yang merasa Ditipu,Oleh karena itu sebagai tuntutan yaitu FASUM fasilitas Umum berupa masjid,jalan dan taman Bermain. Termasuk RTH. sebagaimana yang sudah terlampir didalam Site Plan Atau brosur penjualan dari pihak deveploper.atau pengembang yang sudah di iklankan melaui brosur tersebut tetapi sampai saat ini blum ada yang terealisasikan oleh pihak pengembang.30/11/21
Jumlah penggugat atau konsumen yang merasa ditipu oleh pihak PT.ALAM Prumahan Residence 87 ke BPSK kota lubuklinggau Sebanyak 32 KK Atau 32 unit Rumah.Sebagai ketua Aliansi masyarakat yaitu Aril . didampingi oleh .Rian Opriansyah. Selaku sekretaris.*
Menurut Rian Opriansyah sudah tiga kali PT. Alam mangkir di persidangan yang di gelar di gedung lantai dua BPSK kota lubuklinggau.
Setelah dikomfirmasi awak media kepada yanto selaku pengembang PT.Alam yanto hanya menjawanb kewenangan nya hanya sebatas Marketing di PT.Alam untuk selebihnya saya tidak memiliki kuasa dan kalau ingin tahu lebih banyak silahkan tanyakan langsung pada,Direktur Pt.Alam
Kalau hanya konfliknya ingin dibangun masjid kami akan membangun masjid secepatnya spanduk sudah kami pasang di area masjid yang ingin kami bangun ujar yanto ….
Setelah di komfirmasikan kepada pihak perizinan,Hendra Gunawan.selaku kepala prizinan kota lubuklinggau,menurutnya Untuk Izin PT.ALAM,Sudah di sampaikan kepihak prizinan lebihkurang tahun 9 November 2018 yang jadi permasalah PT.ALAM itu bukan masalah izinya tapi komikmen dari pengembang bahwa dia tidak memenuhi pembangunan FASUM
Nanti kami akan membuat secara Resmi dan pemerintah kota juga ikut serta dalam masalah ini.Lebih tepatnya Leading sektornya yaitu Dinas PU PERKIM.
Sampai berita ini diterbitkan pihak Dnas PU PERKIM belum dapat diwawancarai
(Edison)